No comments yet

RELASI YESUS DAN ANAK-ANAK

RELASI YESUS DAN ANAK-ANAK (Matius 18:1-6, 19:13-15, Markus 10:13-16)

Bulan ini tema gereja berfokus Meneladani Kristus dalam hal Relasi. Saya mengajak Jemaat untuk merenungkan Relasi Yesus Dengan Anak-Anak. Kenapa anak-anak? Tentunya sebagian besar kita tahu kalau anak adalah masa depan. Masa depan keluarga, masa depan gereja, bahkan masa depan sebuah bangsa. Kiranya melalui bacaan perikop ini kita bisa melihat bagaimana Yesus memperlakukan anak-anak. Apa yang Yesus pikirkan tentang anak-anak?

Mari kita lihat 2 contoh Yesus bersikap dengan anak-anak di Matius 18:1-6 dan 19:13-16. Kita mulai dengan pasal 19.

1 -. Anak-anak dibawa kepada Yesus – 19:13

Anak-anak tsb mungkin dibawa oleh orang tua mereka, mungkin juga oleh orang lain yang pasti ada yang membawa anak-anak tsb kepada Yesus. Dalam fakta tidak semua orang tua memperhatikan kondisi anaknya, termasuk kebutuhan rohaninya. Ada yang ditelantarkan, tidak diberi makan, pakaian, dll. Ada juga yang ditinggal di dalam mobil hingga tewas kepanasan. Fakta menunjukan ada beberapa orang tua yang:

o walaupun orang Kristen tetapi tidak membesarkan anak-anak mereka dalam suasana dan ajaran kekristenan.

o tidak peduli tentang kondisi rohani anak-anak mereka, mungkin dibawa ke Sekolah Minggu tapi motivasinya supaya hari Minggu bisa rileks, mumpung ada guru Sekolah Minggu yang “baby sit” mereka.

o Tidak mengerti pentingnya mengajarkan mereka tentang Yesus. Ada orang tua yang berpikir, nanti saja tunggu kalau mereka sudah besar barulah mereka yang memutuskan sendiri tentang hal-hal spiritual, atau pergi ke gereja. Tapi kontrasnya  mereka tidak menunggu atau minta pendapat anaknya untuk dibawa ke “child care center”, ke sekolah, ke dokter gigi, les piano, les berenang, les bahasa mandarin, dll.

Anak-anak dibawa kepada Yesus. Itulah yang Yesus ingin ANDA lakukan. Dia mau ANDA membawa mereka kepada-Nya. Jika ANDA tidak membawa mereka, mereka tidak bisa datang sendiri!

2 -. Yesus mau memberkati anak-anak – 19:13

Adalah hal yang umum di zaman Alkitab bagi orang-orang membawa anak-anak kepada seorang nabi atau imam buat mereka memberkati anak-anak tsb. Di zaman ini seperti acara dedikasi anak.

Sebagai seorang nabi Allah, mereka ingin Yesus berdoa bagi anak-anak, memberitahu mereka betapa Tuhan mengasihi mereka, dan memberi mereka berkat khusus dari Allah. Mereka tahu bahwa Yesus diurapi oleh Allah, dan ingin anak-anak mereka berbagi dalam urapan Tuhan.

Yesus memiliki berkat khusus yang ingin diberi kepada anak-anak. Berkat tsb bisa dalam bentuk mendengar untuk pertama kalinya bahwa Yesus mengasihi mereka. Ketika kita membawa anak-anak kepada Yesus, kita telah membiarkan mereka mengalami suasanan kekristenan. Mengalami kasih dari orang-orang yang mengasihi mereka dan mengasihi Yesus. Kesempatan menanam benih Injil, yang nantinya akan bertumbuh. Bisa juga pertemuan tsb menyentuh hati mereka sehingga percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka.

Saya tidak tahu bagaimana Yesus akan memberkati anak-anak kita. TAPI yang pasti adalah Yesus INGIN memberkati anak-anak.

3 -. Adanya halangan untuk anak-anak – 19:13

Para murid menegur orang-orang yang membawa anak-anak tsb kepada Yesus! Mereka mungkin mengira kalau Yesus tidak berkepentingan bermain dengan anak-anak kecil. Mereka berpikir bahwa anak-anak itu akan merepotkan, mengganggu, dan menyulitkan. Yesus punya kesibukan dengan hal-hal yang lebih penting daripada anak-anak tsb. Dia sedang membekali kami untuk pelayanan jadi, pergilah jangan ganggu Dia. Dia tidak punya waktu bermain dengan anak-anak kecil.

Murid-murid mencoba menjauhkan anak-anak tsb. dari Yesus.

Kadang-kadang, tanpa kita sadari kita juga sudah menjadi penghalang anak-anak datang kepada Yesus dengan:

1 -.  Mengabaikan – Anak-anak terkadang atau bahkan sering diabaikan, kurang diperhatikan dalam pelayanan.

o Beberapa guru atau orang tua mungkin tidak mempersiapkan diri dengan baik waktu mengajar Sekolah Minggu.

o Beberapa orang mungkin memperlakukan Sekolah Minggu seperti suatu “child care center”, menjaga mereka supaya tidak mengganggu kebaktian dewasa.

o Beberapa orang mungkin mengabaikan pelayanan anak-anak karena berpikir mereka toh tidak bisa memberikan kontribusi ke gereja. Mereka hanya menjadi beban dan bukan sumber pemasukan.

Mari, jangan kita menghalangi anak-anak kita dengan mengabaikan mereka, karena Yesus tidak demikian.

2 -. Halangan dalam memberi contoh – Para murid tidak menjadi contoh yang baik buat anak-anak tsb.

Dengan menghalangi, mengusir mereka datang kepada Yesus para murid telah mengajarkan bahwa anak-anak kecil tidak penting bagi Yesus. Yesus tidak mengasihi mereka. Yesus tidak peduli kepada anak kecil.

Apa pelajaran yang kita ajarkan kepada anak-anak kita? Apa teladan kita kepada anak-anak kita? Apakah …

o dengan tidak membawa mereka ke Sekolah Minggu atau Sekolah Injil Liburan /VBS secara rutin?

o hanya datang ke Sekolah Minggu kadang-kadang, kalau tidak ada kesibukan lain?

o anak-anak mendengar dari kita hal-hal negative tentang gereja?

o mereka tidak melihat bahwa Yesus adalah penting dalam hidup kita?

Ingatlah, dunia sekitar anak-anak kita sudah penuh dengan halangan, rintangan dan hambatan seperti; obat-obatan, seks bebas, kekerasan, TV, film, pengaruh buruk karakter, tekanan teman sebaya, dll. Mari, kita menjadi pendorong positip untuk anak-anak kita, bukan penghalang bagi mereka!

Para murid tidak mau anak-anak itu datang kepada Yesus. Mereka menjadi penghalang. Apa yang dilakukan Yesus?

Sekarang, mari kita lihat pasal 18 kitab Matius.

4 -. Yesus mengajar murid-murid tentang Kerendahan hati & Anugerah.

Para murid pasti berpikir mereka cukup penting, lebih penting daripada sekelompok anak-anak. Mereka pikir Yesus lebih tertarik kepada mereka daripada anak-anak karena mereka adalah orang-orang yang melakukan hal-hal penting seperti; member perpuluhan, mengajar Sekolah Minggu, membersihkan carpet gereja, menyediakan konsumsi, dan lain sebagainya.

Mereka berpikir mereka lebih penting bagi Yesus daripada anak-anak (18:1)

Markus memberikan kita gambaran yang sedikit lebih jauh di Markus 9:33-35.

Mereka pikir mereka pasti lebih penting karena bagaimanapun juga mereka adalah orang dewasa dan mereka bisa melakukan lebih banyak daripada anak-anak kecil.

Yesus punya pelajaran berharga bagi murid-murid. Pelajaran tentang Anugerah. Kasih Yesus untuk kita tidak didasarkan pada apa yang kita perbuat, juga bukan didasarkan pada kinerja, ataupun pada kegiatan. Tetapi didasarkan pada Anugerah.

Para murid saling menonjolkan diri dengan apa yang mereka sudah lakukan dan mengharapkan Yesus nanti mempromosikan mereka ke posisi tinggi ketika Ia mendirikan Kerajaan-Nya di bumi ini. Mereka mencoba mendapatkan kasih Tuhan berdasarkan perbuatannya.

Kadang-kadang kita berpikir bahwa kita layak diberkati Tuhan, kenapa tidak? Coba lihat apa yang sudah saya lakukan bagi-Nya! Tuhan berutang pada saya! “Lihatlah aku, Tuhan … lihatlah betapa besar kontribusi saya, pelayanan saya, pengorbananan saya!

Yesus kemudian melakukan sesuatu yang sangat merendahkan untuk kepentingan murid-murid-Nya  (18:02)

Apa yang anak tsb sudah lakukan sehingga layak menerima kasih Yesus? Apakah anak itu telah berkorban dengan memberi persembahan yang besar? Apakah ia mengajar kelas Sekolah Minggu, atau membangun gedung gereja ini?

Tidak! Yesus menunjukkan kepada murid-murid gambaran hidup berdasarkan Anugerah … ketidaklayakan. Yesus menunjukkan mereka kasih-Nya kepada seorang anak kecil yang tidak berbuat apapun untuk itu. Yesus menunjukkan kepada mereka apa artinya Anugerah.

Lihat, apa yang Yesus katakan kepada mereka di ayat 18:3-6

Yesus menempatkan seorang anak kecil di tempat tengah-tengah mereka.  Lalu Dia berkata, “barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku” (18:5)

Kemudian Yesus berbicara tentang rintangan … 18:6

Apakah yang murid-murid pelajari di ayat 19:13

5 -. Yesus menegur para Murid – Markus 10:14

Para murid menghalangi anak-anak datang kepada Yesus. Dengan bahasa modern sekarang ini mereka mau mengatakan kepada yang membawa anak-anak itu; “Yesus tidak punya waktu untuk anak-anak Anda … bawalah mereka ke mc donalds atau bermain di playgrounds … mereka tidak di terima disini…  bawalah anak-anak ini ke seseorang yang peduli”

Yesus sangat marah … seperti ketika Ia mengusir para penukar uang dari Bait Allah. Dia tidak akan diam untuk ini!

Para murid telah “menegur” orang-orang yang membawa anak-anak … Yesus “menghardik” mereka!

Yesus mengatakan kepada kita bahwa … “Cara Anda memperlakukan seorang anak dengan cara yang sama Anda memperlakukan Aku! Anak-anak adalah ini adalah pewaris Kerajaan Allah. Biarkan mereka semua datang kepadaKu! ”

Apa yang kita lakukan minggu ini? Mengajarkan mereka tentang siapa Yesus? Membawa mereka ke kelas Sekolah Minggu? Seorang anak berbicara tentang Kerajaan Allah. Kita bukannya hanya berbicara tentang sebuah lagu, bukan tentang menyenangkan seseorang, bukan tentang menghabiskan waktu kita, tetapi berbicara tentang Kerajaan Surga!

Ketika kita BERINVESTASI pada anak-anak, kita berinvestasi dalam Kerajaan Allah. Apakah kita sudah berinvestasi pada anak-anak kita? Kalau ya, berarti kita berinvestasi dalam Kerajaan Allah. Investasi yang tidak pernah merugi!

Tahukan Anda kalau hasil survey menunjukan kalau:

o 83% dari mereka yang datang mengenal Tuhan, terjadinya sebelum usia 18.

o Hanya 17% yang mengenal Tuhan setelah berusia 18.

Sekarang kita mengerti mengapa anak-anak menjadi prioritas Yesus. Mari, kita juga memprioritaskan anak-anak.

Anak-anak adalah sebuah investani. Sebuah investasi kekekalan. Apa yang akan terjadi pada gereja kita di masa 20 tahun mendatang kalau kita tidak berinvestasi pada anak-anak kita hari ini?

o Kita berinvestasi dalam RUMAH kita yang akan dimakan oleh rayap, api, ataupun lenyap diterpa badai.

o Kita berinvestasi dalam MOBIL yang akan berkarat, rusak, hancur, dan bisa menjadi besi tua.

o Kita berinvestasi dalam PAKAIAN yang sebentar jadi lewat dari gaya, menjadi terlalu kecil, dan kita membuangnya.

Fakta nyata:

o Saya tidak akan bisa membawa rumah saya ke surga … Saya sudah mempunyai sebuah yang disediakan Yesus di sana.

o Saya tidak akan bisa membaw mobil saya ke surga … Saya akan melakukan perjalanan dengan kecepatan pikiran di surga.

o Saya tidak membutuhkan pakaian di surga … Saya akan ditutupi dengan kebenaran Kristus di sana.

Hal-hal yang menghabiskan waktu dan uang di bumi tidak akan berarti lagi di surga. TAPI … apa yang kita investasikan pada anak-anak akan diperhitungkan hinggal kekekalan.

Aanak-anak merupakan warisan … mereka adalah investasi kekal. Sekolah Minggu, Sekolah Injil Liburan/VBS adalah INVESTASI di dalam Kerajaan Allah. Kita perlu melihat PENTINGNYA hal itu.

6 -. Anak-anak adalah contoh – Markus 10:15

“Seperti anak kecil” … Apa karakteristik seorang anak yang Yesus bicarakan di sini?

Yesus tidak berbicara tentang:

o Kerendahan hati … anak-anak bisa penuh dengan kesombongan dan egois.

o Kepolosan … anak-anak terkadang bisa sangat licik dan mencari masalah.

o Ketaatan … anak-anak terkadang bahkan sering tidak taat, melanggar.

Apa yang Yesus bicarakan? Yesus berbicara tentang KEPERCAYAAN … anak-anak sangat percaya!

Makanan, pakaian, kesejahteraan, perlindungan, pendidikan, dll. mereka sangat bergantung kepada kita, orang dewasa.

Sebagai orang dewasa, kita bekerja untuk mendapatkan uang sehingga bisa membeli segala kebutuhan kita. Tetapi buat seorang anak yang perlu dilakukan adalah percaya.

Ini adalah contoh yang Yesus ingin berikan kepada kita orang dewasa. Bagaimana kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah? Kita hanya PERCAYA kepada Yesus. Yesus telah berkorban, Dia melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan untuk keselamatan diri kita sendiri.

Anak-anak tidak berdaya dan sangat bergantung kepada kita. Itulah yang Tuhan ingin kita lihat. Kita bergantung total pada kuasa-Nya. Dia mengampuni kita dari dosa-dosa kita dan memberi kita hidup yang kekal. Kita tidak bisa ke surga dengan kekuatan kita sendiri atau pada kebaikan kita sendiri.

7 -. Yesus memberkati mereka – Markus 10:16

Yesus mengasihi anak-anak … Dia membuat mereka prioritas utama-Nya … Dia membuat mereka contoh kita.

Ini adalah apa yang perlu kita lakukan minggu ini di rumah maupun Sekolah Minggu. Kita perlu melakukan apa yang Yesus lakukan. Membawa mereka ke tangan kita dan ke dalam hati kita. Berdoa buat mereka, dan memberkati mereka dengan yang terbaik yang kita bisa kita tawarkan.

Yesus memberkati mereka dengan diri-Nya. Kita harus memberkati mereka minggu ini dengan memberi mereka Yesus. Hanya Yesus yang dapat memberkati mereka dengan kehidupan kekal, dengan harapan untuk masa depan … dengan iman yang akan mendukung mereka dalam masa kesulitan … dengan damai yang akan menenangkan mereka saat mereka menghadapi gelombang besar, dengan kasih yang akan merangkul mereka untuk keabadian.

Penutup:

Apa peluang yang kita miliki sebelum akhir minggu ini? Jangan meremehkan itu, jangan menguranginya, dan jangan sia-siakan.

Biarkan Tuhan memakai kita minggu ini untuk merangkul dan mengangkat mereka, dan menempatkan mereka ke dalam pelukan penuh kasih dari Yesus.

Mereka hanya percaya penuh kepada kita, orang dewasa untuk keberadaan mereka di hadapan Yesus.

 

Tuhan Yesus memberkati kita yang memberkati anak-anak!

Post a comment